Perusahaan Jasa Konstruksi di Bandung, Konstruksi Atap Baja
Ringan, Jasa Konsultan Konstruksi, Jasa Konsultan Kontraktor, Beton
Ringan Hebel, Perusahaan Konstruksi di Indonesia, Bangun Pabrik di
Indonesia, Mechanical Electrical Contractor, Pengecoran Beton, Jasa
Bangun Rumah di Bandung Jakarta Surabaya Semarang Jogja Bogor,
Kontraktor Bangun Rumah, Kontraktor Listrik, Konstruksi Baja Ringan,
Jasa Desain Rumah, Jasa Desain Interior
Strategi
paling tepat dalam mengantisipasi keterlambatan proyek konstruksi adalah dengan
membuat Risk Management yang berdampak atas waktu pelaksanaan. Bagian penting
atas risk management tersebut adalah adanya risk response dan tentu
monitoringnya.
Pada
proyek yang sudah terlanjur mengalami keterlambatan artinya risiko yang
berdampak atas waktu pelaksanaan telah terjadi. Risiko yang terjadi adalah
problem. Ini terjadi karena kurang memadainya risk management yang dibuat.
Strategi
percepatan proyek identik dengan risk respons dalam risk management.
Hanya saja pada risiko yang telah terjadi. Strategi diterapkan berdasarkan
prioritas jika faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek jumlahnya cukup
banyak. Dengan melihat karakteristik khusus proyek konstruksi dan faktor yang
menyebabkan keterlambatan proyek, berdasarkan pengalaman diusulkan rekomendasi
strategi dalam melakukan percepatan proyek konstruksi, yaitu:
A.
Manajerial
1. Dalam situasi krisis terhadap waktu, Jalur kritis harus dikomunikasikan
dan disepakati oleh Tim proyek.
2. Menjaga kedisiplinan Tim proyek. Kedisiplinan akan mempengaruhi suasana
kerja di proyek.
3. Melakukan rapat harian yang membahas segala hal terkait usaha untuk
menjaga agar proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Rapat harian harus dihadiri oleh Pejabat proyek yang mampu mengambil keputusan
atas suatu masalah. Jangan pernah mengulur pengambilan keputusan pada rapat
harian saat proyek mengalami krisis. Rapat harian harus dihadiri oleh Tim
proyek terkait, Mandor, dan wakil subkontraktor.
4. Aktif menggali informasi mengenai potensi masalah kepada subkontraktor dan
Mandor. Hal ini agar masalah yang berpotensi terjadi dapat diantisipasi lebih
dini
5. Melakukan update yang rutin atas jalur kritis (CPM). Semakin sering akan
semakin baik. Dapat pula membuat simulasi-simulasi atas rencana-rencana proyek
agar didapatkan strategi yang paling efisien dan efektif.
6. Selalu memberikan motivasi yang terbaik kepada karyawan dan pekerja agar
attitude dan mental kerja lebih baik.
8. Menambah jam kerja dengan lembur.
9. Menambah Personil proyek agar dapat meningkatkan pengawasan.
10. Menjaga kualitas pekerjaan. Kualitas yang tidak baik menyebabkan pengulangan
pekerjaan.
11. Memastikan ketersediaan dana dan mengusahakan dana pendamping untuk
hal-hal yang bersifat emergency.
12. Membantu mempercepat proses penagihan termijn bagi subkontraktor
13. Aktif berkomunikasi dengan Owner dan Pengawas pekerjaan mengenai strategi
percepatan proyek. Usahakan untuk mendapatkan dukungan mereka.
14. Memberikan reward atas tercapainya setiap tahapan milestone kepada tim
proyek, subkontraktor dan kepada pekerja.
15.
Tim proyek harus fokus terhadap Safety. Kecelakaan akan membuat loss time.
16. Cek silang. Teknik ini adalah dengan mendatangkan orang lain yang memahami
tentang proyek konstruksi ke proyek yang mengalami keterlambatan. Adakalanya
dikarenakan tekanan yang terus menerus, Tim proyek menjadi kurang sensitif
terhadap terjadinya masalah keterlambatan proyek. Orang lain dapat personel
manajemen atas atau tim proyek lain.
17.
Menempatkan personil khusus yang memonitor proses dan dokumen administrasi
vendor. Sering kali pekerjaan di lapangan terhambat oleh masalah prosedur
administrasi.
Bp. Agustina
Marketing Manager
PT. Dasa Cipta Mandiri
Jl. Batununggal Indah Raya No. 17 A
Kota Bandung
081 394 808 616
Tidak ada komentar:
Posting Komentar